Konsert Arijit Singh 'Healing' Banyak Jiwa Di Kuala Lumpur

oleh: zizi hashim

Terpesona - satu kata yang paling tepat. Lontaran vokalnya terdengar sangat kaya, lemak merdu dan solid berkumandang. Mempersembahkan meend, meluncurnya dari satu nada ke nada berikutnya, setiap nada terluah tak ubah seperti domino; "Teri Meri Kahani", "Ae Dil Hai Mushkil" dan "Janam Janam" (Dilwale) menyerlahkan keseimbangan kuasa halus yang mentakrif definisi kelunakan suara Arijit Singh. Paling mengkagumkan dalam gaya virtuoso-nya, Arijit tidak memanjakan diri sendiri, penuh bertenaga menyanyi selama hampir 4 jam, membawakan lebih dari 40 lagu tanpa goyah, bahkan langsung tidak berhenti atau pause sejenak saat menandatangani tshirt di atas pentas.

Arijit sempat berbicara tentang perasaan terjebak dalam genre muzikalnya; beberapa pertunjukan sebelum hadir ke Malaysia lebih banyak mengingatkan kembali pada inspirasi klasik Hindustan. Konsert ini juga mengandungi sargam yang mengesankan, atau nyanyian yang menggunakan nada-nada, bukan kata-kata, seperti pada intro pembukaan lagu ikonik "O Maahi" (Dunki), menampilkan penampilan anggun yang automatik mengingatkan pada Datuk Shah Rukh Khan di acara penghargaan berprestij. Penyanyi Playback tersohor Bollywood ini menganggap penonton di Malaysia lebih mudah menerima muzik eksperimental berbanding yang lain dan beberapa kali mengajak penonton berdansa dan tidak duduk diam sepanjang konsert berjalan.

Jelas ketara terpancar rasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian, meski Arijit Singh itu sendiri satu nama yang sangat besar, dia lebih selesa dengan penampilan humble merendah diri, membatasi dirinya pada senyuman dan lambaian tangan saat bernyanyi. Sesekali, dia mengucapkan selamat ulang tahun kepada penonton, dengan tulus dan lembut. Dan setiapkali itulah lagu-lagunya menjadi syncronize nyanyian beramai-ramai tanpa perlu dipinta. Dalam pada itu, terlihat ramai peminat setia Arijit berlinangan airmata saat Arijit menghapus kesedihan mereka dengan gesture-nya yang tulus.

Dihidangkan sebuah konsert sarat emosi, malam magis penuh rasa cinta dan keajaiban muzikal Arijit Singh yang pastinya tidak akan dapat dilupakan, kerana hingga saat ini masih ramai yang tidak dapat move on dan bersiul menyanyikan lagu-lagu hits Arijit. Malam yang kian hangat dan membangkit ghairah diteruskan dengan pameran talenta luarbiasa Arijit Singh dengan membawakan lagu-lagu Hindi popular seperti "Samjhawan" (Humpty Sharma Ki Dulhania), "Bekhayali" (Kabir Singh), "Chaleya" (Jawan), "Kesariya" (Brahmastra) dan "Tum Hi Ho" (Aashiqui 2). 

Meski dalam industri perfileman Bollywood, penyanyi Playback seringkali hanya tampil di sebalik latar layar besar, alunan suaranya dirayakan namun jarang mendapat pujian yang sama seperti para pahlawan di hadapan layar yang mereka 'pinjamkan' suara, namun pada malam sabtu 16 November 2024, sejarah ditulis ulang di Axiata Arena, Bukit Jalil Kuala Lumpur ketika penyanyi Playback kesayangan Bollywood, Arijit Singh, tampil memukau dalam gemuruh tepukan gelombang 10,000 peminat setia yang tidak berganjak dari awal sehingga lewat malam demi seorang Arijit Singh.

Selama 4 jam berikutnya, penonton terus tenggelam dalam pesona saat Arijit menampilkan set yang tak terputus, dengan mulus membawakan lagu-lagu hitsnya dengan penuh perasaan. Pada saat lagu hits "Tum Hi Ho" berkumandang, puncak emosional malam itu tercapai; peminat dari seksyen VIP bergegas menuju panggung dan banyak yang menangis. Dalam momen yang cukup menyentuh hati itu, Arijit membuat isyarat tangan agar penonton mengusap airmata mereka, meminta mereka untuk tersenyum dan berkongsi keceriaan muzikal bersama-sama.

Kemilau malam semakin ghairah apabila semua mata terpaku pada momen magis yang benar-benar terjadi ketika Arijit mulai menyanyikan lagu "Naan Un" karya A.R Rahman, petikan dari filem 24. Setelah mengalunkan beberapa rangkap, dia berhenti sejenak untuk mengungkap rasa kekagumannya pada A.R. Rahman, mengakui adalah menjadi satu cabaran besar untuk mempersembahkan lagu dari komposer legenda terkenal pemenang Anugerah Akademi itu. Ketulusan penghormatannya menyentuh hati setiap jiwa yang hadir. Bagaikan ada tarikan magnet, seluruh ruang Axiata Arena tertumpu di tengah-tengah pentas. Tatacahaya gemilang dipadu dengan gegaran mantap instrument memberi 1001 macam rasa yang bercampur-baur.

Diselenggarakan oleh Hitman Solutions dan Cinestar Events, konsert ini menarik pencinta seni tanahair dan antarabangsa, datang jauh dari India, Maldives, Pakistan dan Australia. 'Arijit Singh Live In Malaysia' merupakan mahakarya visual dan audio, menggabungkan suara emas Arijit, latar visual memukau, pencahayaan imersif, pentas gah bertaraf antarabangsa dan kualiti suara luarbiasa yang menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi setiap jiwa yang berpartisipasi dalam aura ceria dan rasa bahagia yang merangkul seluruh ruangan Axiata Arena dalam keasyikan ritma lagu demi lagu yang membuai suasana. Hampir kesemua seleksi lagu dari katalog muzik yang banyak sukses mengajak khalayak sing-along penuh teruja.

Paling saya tunggu-tunggu adalah pada ketika gema lagu kegemaran "Gerua" (Dilwale) menerjah gegendang telinga. Senikata lagu yang saya hafal benar begitu menjentik emosi lewat nada merdu dan syahdu yang mencipta getar dalam jiwa secara automatik. Sorak sorai, tepuk gemuruh dan gema laungan dihadiahkan buat seorang Arijit Singh berterusan sebagai tanda apresiasi tak terbatas. Khalayak kian tenggelam dalam lautan emosi dan kenangan manis.  Dalam dunia penuh rasa cinta, rindu dan nostalgia, penonton benar-benar mendapat nilai setimpal yang berbaloi dengan harga tiket mereka.

Terima kasih Arijit Singh, entah bagaimana dapat digambarkan rasa yang tercipta dalam jiwa. Ada sesuatu pada Arijit Singh yang tidak ada pada penghibur lain, secara magisnya. Yang pasti, banyak jiwa 'healing' pada malam ketika Arijit sukses menyembuhkan berkeping-keping hati yang hancur meski bukan dia penyebab atau punca patah hati itu. Nuansa sentimental menyentuh hati dari Arijit diharapkan tidak berakhir meski jam sudah menunjukkan lewat malam. Tangan-tangan di udara melambai kiri kanan mengiringi notasi lagu-lagu terakhir di penghujung konsert. Terima kasih Hitman Solutions untuk kenangan terindah ini. Lagu "Naan Un" yang dipilih penyanyi berusia 37 tahun yang tidak kenal erti penat itu sebagai penutup malam menjadi mimpi indah setiap malam, sampai nanti waktunya jumpa lagi.